“Kami sengaja tidak melibatkan diri secara teknis dalam pelaksanaan FFI, maksudnya supaya BPI bisa berkonsentrasi bekerja,” kata Armein Firmansyah selaku Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata, saat dijumpai Tabloidkabarfilm.com, di Gedung Film, Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014).
Namun demikian, lanjut Armein, pemerintah tetap berkewajiban memberi support dan bertanggung-jawab terhadap suksesnya pelaksanaan FFI.
“Karena FFI merupakan program pemerintah yang anggarannya diambil dari APBN, maka secara otomatis kami memikul tanggung-jawab terhadap kesuksesan pelaksanaan FFI,” ujar Armein Firmansyah.
Dia menambahkan, biaya pelaksanaan FFI 2014 sekitar Rp12 M dapat dicairkan melalui mekanisme yang sudah diatur sesuai prosedur. “Yang mengelola anggarannya adalah EO pemenang tender, sementara orang film adalah pelaksananya,” ujar Armein.
Tentang malam puncak FFI 2014 yang akan dilaksanakan di Palembang, Sumatera Selatan pada 5-6 Desember mendatang, Armein berharap dapat belangsung sukses. “Harapan kami semoga acara FFI di Palembang sukses. Sayangnya, sampai hari ini FFI seperti kurang promosi," ujarnya.
Sebagai program pemerintah, FFI telah terjadwal pelaksanaannya dari tahun ke tahun di sejumlah kota propinsi Indonesia. Untuk FFI tahun 2015, misalnya menurut Armein, FFI akan dilaksanakan di Banten, Jawa Barat. (imam)
Last modified on Friday, 21 November 2014